jump to navigation

Cimol, jajanan khas Priangan August 27, 2010

Posted by chika-chika kelap-kelip in Culinary.
Tags: , , , ,
1 comment so far

Apa yang tersirat dalam pikiran anda ketika mendengar kata “cimol”?
Cibadak Mall? Cimahi Mall?
bukan,, bukan itu maksud saya.. Maksud saya di sini adalah cimol jajanan khas Priangan..
Cimol adalah makanan yang berasal dari Tasikmalaya yang kemudian banyak dijual di daerah Bandung dan sekitarnya.
Konon, cimol ini merupakan singkatan dari “aci digemol” yang dalam Bahasa Sunda artinya adalah tepung kanji/aci yang dibentuk bulat seperti bola-bola kecil.
Rasa cimol mirip banget dengan cireng, kenyal-kenyal gimanaa gitu. Ya namanya juga aci digoreng (cireng), ya pasti sama rasanya dengan aci digemol (cimol) yang digoreng juga. hehe!
Bedanya cimol dengan cireng adalah penyajiannya. Topping pada cireng, yang biasanya dalam bentuk adonan basah berupa oncom, daging, baso, keju, dll, diisikan di dalam adonan tepung sebelum digoreng. Bahkan ada cireng yang polos begitu saja, yang biasa dijual di tukang gorengan bala-bala dll. Sedangkan cimol disajikan bersama topping yang berupa perasa bubuk, seperti bubuk rasa bawang, keju, pizza, barbeque, dll, dan tidak lupa ditambah cabai bubuk. Yummy!!

Cireng isi


Cimol

Pertama kali saya kenal cimol ini pada waktu saya SMA (lupa waktu kelas berapa). Dengan rasanya yang unik dan harganya yang murah, cimol ini laku keras di daerah sekolah saya. Dan pada saat booming, pedagang cimol tiba-tiba menjamur dimana-mana, di jalanan Bandung dan sekitarnya.
Pada awalnya cimol hanya disajikan dengan dua macam topping, yaitu bubuk rasa gurih (mungkin ini rasa bawang) dan cabai bubuk. Tetapi makin hari pedagang cimol semakin berinovasi dengan memodifikasi topping-nya. Kini, cimol bisa dinikmati dengan rasa barbeque, keju, pizza, bahkan balado. wow!
Yeaa, you know lah ya, gurihnya bubuk topping cimol itu bahan dasarnya apa… Tentu saja semua itu berbahan dasar MSG, vetsin, penyedap rasa, atau apa itu lah namanya, yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan kalau dimakan berlebihan. Jadi, kita juga harus hati-hati dalam mengonsumsinya, jangan sampai berlebihan, walaupun cimol ini memang bikin ketagihan dengan rasanya yang gurih enak itu (teman-teman saya sering menyebutnya “rasa bodo” => rasa gurih dari MSG yang bikin bodoh :P).
Tetapi lama-kelamaan pedagang yang jual cimol semakin berkurang, dan sekarang saya malah jarang menemukan pedagang cimol di Bandung (kalau dicari gak ada, kalau gak dicari malah nongol). Entah kenapa. Mungkin udah pada bosen kali ya? Atau udah pada sadar akan efek dari MSG? hehehe..

Sudah lama sekali saya tidak makan cimol. Hampir setahun mungkin. Padahal semenjak beberapa bulan lalu saya sudah ngidam makanan ini. Tapi ya itu, kalau sengaja dicari, malah gak nemu si emang tukang cimol!
Jadi ya sudah. Mungkin lebih baik makan makanan bergizi saja (ce ilee).

Nah, suatu hari (padahal baru tadi sore), saya nemu emang jualan cimol. Dimana coba? Di depan kompleks rumah saya! Yippie!
Awalnya saya ngeleos saja lewat, tapi hati tak kuasa menahan hasrat, akhirnya saya mundur lagi nyamperin gerobak si emang cimol (malu-maluin deh). Harganya masih sama, yaitu Rp1000-2000 seporsi, tergantung jumlahnya. Akhirnya saya membeli Rp2000. Walaupun hanya tersedia satu rasa, yaitu rasa bawang (gurih) bersama cabai bubuk, tetapi saya senang. Akhirnya saya makan cimol!
Sesampainya di rumah saya langsung berbuka puasa, daaan langsung dilanjutkan dengan makan cimol (saking tidak tahannya karena sudah hampir ngiler). Mudah-mudahan perut saya tidak kenapa-kenapa. 😀
Ahh, rasa kangen saya sama cimol akhirnya terobati. Saya puas makan sekitar 30 butir cimol beserta bumbunya. Nyam!
Mungkin setelah ini saya tidak akan makan cimol selama beberapa minggu ke depan, atau bahkan sampai setahun lagi?! Tapi siapa tau, kalau tergoda, yahh mau gimana lagi 😛
Cimol ini emang enak. Dan cuma ada di Bandung dan sekitarnya. Cocok banget buat “refreshing” lidah. hehe.
Tapi awas, makannya jangan kebanyakan ya! 😀

Sumber:
http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=10924

Jajanan Serba Ci Khas Bandung

Gambar:
http://wisata.kompasiana.com/group/jalan-jalan/2010/01/28/uniknya-jajanan-sunda-buhun-zaman-dulubag-i/
http://arifien.multiply.com/reviews/item/15