jump to navigation

Kembali ke lab…oratorium… August 6, 2010

Posted by chika-chika kelap-kelip in Activities, Biotechnology.
Tags: , , ,
4 comments

Hampir 4 bulan saya menjadi pengangguran tulen sejak wisuda S1 pada 10 April 2010 kemarin. Pengennya sih langsung kerja, atau dapet beasiswa (haha ngimpi). Setelah lulus sidang, banyak yang bertanya pada saya untuk melanjutkan sekolah lagi, termasuk dosen pembimbing.
Teman: “Chik, lanjut S2?”.

Saya: “enggg….. nanti mungkin… hehe” (mau bilang “enggak!” tapi gak jadi, takut menelan ludah sendiri).

Teman: “Ohh, ikut proyek dosen ya?”

Saya: “Ga juga kok. Mau istirahat dulu dari rutinitas lab. hehe”

Pertanyaan itu maksudnya bahwa apakah saya akan lanjut S2 di sekolah yang sama, atau ikut proyek bersama dosen pembimbing yang sama. Haah, kayaknya saya sudah merasakan sumpeknya bekerja di lab. Tugas akhir yang tujuannya untuk kepentingan pribadi aja males parah buat dikerjain, apalagi ngerjain proyek untuk kepentingan dosen (bukan kepentingan pribadi secara langsung)? Saya gak ada cita-cita sama sekali untuk lanjut S2 di sekolah yang sama, apalagi semenjak saya melakukan tugas akhir, rasanya hidup saya hanya berlangsung di laboratorium. Huh.

Idealnya, saya ingin cari angin baru yang berbeda dengan sebelumnya. Ya supaya refresh saja. Apalagi kalau sekolah di luar negeri (hah, mimpi lagi deh). Lingkungan baru, pelajaran baru, teman-teman baru. Dalam bayangan saya pasti lebih mengasyikkan. Tapi kan untuk mencapai itu semua gak mudah. Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya kemampuan bahasa Inggris yang harus bagus, yang dibuktikan dari skor TOEFL, IELTS, atau IBT. (curiga bentar lagi curhat nih saya, karena belum mendapat skor yang memuaskan).

Yap, kembali ke cerita awal. Pengennya sih sambil apply-apply beasiswa dan menunggu hasilnya, saya apply-apply kerja saja. Lumayan kan mengisi waktu setahun atau dua tahun sambil menyambung hidup. Beberapa minggu setelah wisuda, saya ditanya oleh dosen pembimbing TA (SS) mengenai status pekerjaan saya sekarang.

SS: “Chika, kamu ga ngambil S2?”

Saya: “enggak, Pak. Nanti saja. Lagi apply kerja dulu.”

Bla.. bla.. bla..

SS: “Kamu mau gak, nulis paper? Yaa sambil nunggu kamu dipanggil kerjaan. Hehehe” (sambil tertawa)

Saya: “Boleh, Pak. Saya usahakan. hehe” (sambil tertawa juga)

Bla.. bla.. bla..

Pada akhirnya saya disuruh menulis paper yang rencananya akan diterbitkan di jurnal internasional. Tetapi saya harus kerja ekstra karena saya juga harus menggabungkan hasil penelitian saya dengan dua penelitian sebelumnya. Saya hampir stuck di bagian diskusinya, karena harus melakukan penelitian kecil secara in silico lagi. Untuk menyelesaikan paper ini, ibaratnya saya diberi masakan yang sudah jadi dan harus memasak ulang masakan tersebut, tetapi saya tidak diberitahu cara memasaknya seperti apa. Bingung kan?

Tanggal deadline pun telah ditetapkan oleh SS untuk pengumpulan draft paper. Tapi apa daya kemampuan otak terbatas dan kreativitas pun menurun, mungkin karena otak sudah agak beku tidak dipakai. Akibatnya, saya ngaret dari deadline, dan kabur dari kampus selama seminggu lebih, menghindari bertemu dengan SS. Saat suatu hari saya akan berangkat ke kampus, di tengah jalan saya ditelpon oleh SS. Bukan main tegangnya saya, ini pasti mau menagih draft paper. Tidaaakkk!!

Tapi ternyata,,

SS: “Chika, kamu sudah dapet kerja belum?”

Saya: “belum, Pak. Kemarin lagi ada tes-tes, jadi ngerjain draftnya terhenti-henti, Pak.” (ngeles takut ditagih draft paper)

SS: “Oh, kalo begitu kamu mau gak kerja dengan FMD? Dua bulan. (FMD: inisial ibu dosen sekaligus ketua lab tempat saya TA)

Saya: “Oh? Wah, belum tau, Pak. Saya masih harus menunggu kepastian dulu.” (bingung, ternyata si Bapak bukan menagih draft, hehe, lega)

SS: “Konfirmasi secepatnya yaa. Nuhun.”

Hari itu adalah hari wisuda bulan Juli untuk fakultas saya, dan rencana saya ke kampus memang mau ikut arak-arakan wisuda. Sesampainya di kampus, ibu FMD sedang rapat bersama dosen lain, dan saya tidak bisa menunggu lama karena arak-arakan akan segera dimulai. Setelah arak-arakan selesai, saya baru ingat kalau saya harus bertemu dengan FMD. Dan,,, yah,, ibunya sudah pulang. Akhirnya saya sms saja, bahwa saya mendapat info dari SS dan tertarik dengan proyeknya, tetapi jadwal saya tidak pasti. Kemudian ibu FMD langsung membalas sms saya dan (nampaknya) langsung meng-hire saya untuk bergabung dalam group-nya. Keesokan harinya, kami meeting di toko You dan membahas mengenai job desk masing-masing.

Saya hanya bisa geleng-geleng dan angguk-angguk kepala mendengar penjelasan dari FMD karena banyak sekali yang harus dilakukan. Mulai dari menyiapkan klinostat, tempat beli pisang, teknis pengerjaan, perlakuan, training, sampai dibilangin bakal dipublish internasional. Glek! (menelan ludah). Sampai saya lupa si ibu ngomong apa aja saking banyaknya. Yang paling saya ingat adalah beliau bilang kalau pekerjaan ini waktunya fleksibel, dan deadlinenya dua bulan dari sekarang. Yah, Alhamdulillah deh, saya gak nganggur-nganggur amat. Hehe! Makasih, Bu!

Awal Agustus ini saya mulai dihitung bekerja dengan FMD. Sebagai tahap awal, saya mulai bekerja dengan menyiapkan dan mensterilkan alat-alat yang akan digunakan. Saya bekerja di lab yang sama dengan saat saya mengerjakan TA (hanya beda bench saja). Saya memang sering “ngiup” di lab ini dan bercengkrama dengan orang-orang yang bekerja di sana, walaupun hanya sekedar lewat, tidak ada yang dikerjakan. Tapi kali ini, saya memakai sarung tangan, mencuci, dan menulis log book. Orang-orang di lab pun bertanya sambil tersenyum: “Waaah,, chika kerja lagi? ngerjain apa, chik?”. Dan saya pun menjawab dengan membalas senyum: “Iyaaa,, bantuin bu FMD sebentar. hehehe”.

Perasaan saya sangat berbeda ketika berada di ruangan lab, saat saya bekerja dan tidak. Saya merasa lebih bahagia ketika saya melakukan suatu pekerjaan wet lab ketimbang menggunakan komputer atau tidak ngapa-ngapain sama sekali. Dari perasaan ini saya menyimpulkan bahwa ternyata saya rindu lab, rindu lingkungannya, rindu pekerjaannya, rindu hiruk-pikuknya. Saya merasa senang saat teman-teman menanyakan topik proyek yang saya kerjakan sekarang, sepertinya mereka menyambut saya kembali.

Benar kan, perkataan di awal tulisan saya telan sendiri. Saya pikir saya sudah bosan dengan lab saya. Tapi ternyata saya malah kangen! Mudah-mudahan saya dapat menyelesaikan tugas saya dengan baik sebelum deadline. Dan kepada teman-teman satu lab, bersiap-siaplah untuk saya rusuhi kembali. hehe!

Mari bekerja kembali. Mari kembali ke labbb….oratorium..!!!

Love u all, Genetics and Molecular Biology Laboratory members! 😀